10 September 2015

Menjadikan Anak Cerdas Dengan Mandi, Bisa Lho..


menjadikan-anak-cerdas-dengan-mandi-bisa-lho

Ayah, Bunda....siapa sih yang nggak mau punya anak cerdas? Setiap orangtua pastinya menginginkan anak-anaknya tumbuh menjadi anak yang selain soleh/solekhah juga cerdas. Tapi, bagaimana caranya? Ada cara paling mudah untuk menstimulasi kecerdasan anak. 

Ternyata kegiatan memandikan si kecil bisa dijadikan sarana untuk meningkatkan kecerdasannya, lho. Penasaran, kan?  Yuk, simak penjelasannya dibawah ini..

Para ahli neuroscientist menjelaskan bahwa usia 0-2 tahun bisa dikatakan sebagai jendela kesempatan. Karena pada usia inilah terjadi proses tahap awal penyambungan antar sel otak. Jika pada usia ini ada sel yang tidak tersambung, maka sel tersebut akan hilang melalui program penghapusan. Itulah mengapa kehidupan seorang anak setelah dewasa tergantung pada masa golden age-nya. Sayang banget kan, kalau kita menyia-nyiakan kesempatan untuk merangsang kecerdasan anak-anak kita.

Dalam setiap kegiatan rutin yang dilakukan ibu dan bayinya terdapat banyak kesempatan untuk membangun sambungan sel-sel otak. Orangtua perlu memverbalkan apa kegiatan yang dilakukan dengan bayi. Bayi mendapat pengetahuan melalui semua inderanya. Maka dengan membahasakan semua yang dilakukan, bayi akan menerima pengetahuan melalui semua inderanya dengan lengkap.
Saat mandi misalnya, diawali dengan membantu bayi membuka baju. Bunda atau Ayah yang membantu bayi harus bicara. “Anakku sayang, kegiatan mu sekarang adalah mandi... boleh ya Bunda/Ayah bantu buka bajunya. Bismillahirrahmanirrahiim. “ Bunda/Ayah membuka baju anak perlahan-lahan tanpa berhenti bicara.

sumber gambar
Katakan bahwa pertama yang dibuka kancingnya, lalu tangan kanannya dan seterusnya. Setelah bajunya di buka, Bunda terus bicara bahwa sekarang kita sedang bergerak menuju kamar mandi, bisa ditambah dengan menghitung langkah kaki Bunda dari kamar tidur menuju kamar mandi. Setelah siap di depan pintu kamar mandi, Bunda/Ayah tetap tak berhenti bicara, sampaikan bagaimana Islam mengajarkan adab masuk kamar mandi disertai do’a  sebelum masuk kamar mandi.
Setelah anak masuk bak mandi, tetap Bunda/Ayah harus bicara. Satu-persatu anggota tubuhnya disebutkan. Tak lupa jelaskan pada si kecil fungsi-fungsi setiap bagian tubuhnya. Sebutkan juga benda-benda yang ada di kamar mandi. Dingin atau hangatnya air yang dipakai. Benda-benda yang sedang digunakannya. Usapan disertai pijitan lembut dan  hangat di tubuhnya akan membuat sambungan semua sel otaknya.
Hingga selesai bilasan terakhir Bunda/Ayah tetap tidak boleh berhenti bicara. Kemudian ulang seperti diawal kita sampaikan adab keluar kamar mandi. Lalu terus bicara bergerak kemana setelah keluar dari sana.

Satu kegiatan rutin mandi saja akan membuat sambungan yang banyak pada sel-sel otaknya, lho. Rangsangan dari semua inderanya membuat anak kita menjadi anak yang cerdas. Bisa kita bayangkan berapa sambungan yang akan terlewatkan ketika orangtua tidak mendampingi anaknya.
Jadikan kegiatan mandi anak sebagai kegiatan yang menyenangkan. Kedekatan orangtua dengan anak akan terjalin dengan indah.  
Satu catatan lagi, kita tidak bisa memilih dilahirkan dari orangtua yang cerdas atau biasa saja. Tapi kita bisa memilih untuk menjadi orangtua yang cerdas bukan?


Let's make our children's lives more colorful and happier.

referensi : berbagai sumber

6 comments:

  1. "Let's make our children's lives more colorful and happier.."

    Jadi pengen punya bayi, aaaaarrrggghh :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihii...buruan bikin!!... eh, bilang dulu sama mas Raden...:p

      Delete
  2. Saya suka quote terakhir :
    "kita tidak bisa memilih dilahirkan dari orangtua yang cerdas atau biasa saja. Tapi kita bisa memilih untuk menjadi orangtua yang cerdas bukan?"
    Jleb bgt. Bener juga sih :D

    Salam kenal Mbak. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe...makasih mba Arinta..
      salam kenal juga yaa.. :))

      Delete
  3. kegiatan sehari-hari tapi kadang terlupa harus cerita yaa mba..
    makasih mba ika, sudah diingatkan :)

    ReplyDelete