Ayah, Bunda....siapa sih yang nggak mau punya anak cerdas? Setiap orangtua pastinya menginginkan anak-anaknya tumbuh menjadi anak yang selain soleh/solekhah juga cerdas. Tapi, bagaimana caranya? Ada cara paling mudah untuk menstimulasi kecerdasan anak.
Ternyata kegiatan
memandikan si kecil bisa dijadikan sarana untuk meningkatkan
kecerdasannya, lho. Penasaran, kan? Yuk, simak penjelasannya dibawah ini..
Para ahli neuroscientist menjelaskan bahwa usia 0-2 tahun bisa dikatakan sebagai
jendela kesempatan. Karena pada usia inilah terjadi
proses tahap awal penyambungan antar sel otak. Jika pada usia ini ada sel yang
tidak tersambung, maka sel tersebut akan hilang melalui program
penghapusan. Itulah mengapa kehidupan seorang anak setelah dewasa tergantung
pada masa golden age-nya. Sayang banget kan, kalau kita menyia-nyiakan kesempatan untuk merangsang kecerdasan anak-anak kita.
Dalam setiap kegiatan rutin yang
dilakukan ibu dan bayinya terdapat banyak kesempatan untuk membangun sambungan
sel-sel otak. Orangtua perlu memverbalkan apa kegiatan yang dilakukan dengan
bayi. Bayi mendapat pengetahuan melalui semua inderanya. Maka dengan
membahasakan semua yang dilakukan, bayi akan menerima pengetahuan melalui semua
inderanya dengan lengkap.
Saat mandi misalnya, diawali
dengan membantu bayi membuka baju. Bunda atau Ayah yang membantu bayi harus
bicara. “Anakku sayang, kegiatan mu sekarang adalah mandi... boleh ya Bunda/Ayah
bantu buka bajunya. Bismillahirrahmanirrahiim. “ Bunda/Ayah membuka baju anak
perlahan-lahan tanpa berhenti bicara.
![]() |
sumber gambar |
Katakan bahwa pertama yang dibuka
kancingnya, lalu tangan kanannya dan seterusnya. Setelah bajunya di buka, Bunda
terus bicara bahwa sekarang kita sedang bergerak menuju kamar mandi, bisa ditambah
dengan menghitung langkah kaki Bunda dari kamar tidur menuju kamar mandi. Setelah
siap di depan pintu kamar mandi, Bunda/Ayah tetap tak berhenti bicara, sampaikan
bagaimana Islam mengajarkan adab masuk kamar mandi disertai do’a sebelum
masuk kamar mandi.
Setelah anak masuk bak mandi,
tetap Bunda/Ayah harus bicara. Satu-persatu anggota tubuhnya disebutkan. Tak lupa
jelaskan pada si kecil fungsi-fungsi setiap bagian tubuhnya. Sebutkan juga benda-benda yang ada di kamar
mandi. Dingin atau hangatnya air yang dipakai. Benda-benda yang sedang
digunakannya. Usapan disertai pijitan lembut dan hangat di tubuhnya akan
membuat sambungan semua sel otaknya.
Hingga selesai bilasan terakhir Bunda/Ayah tetap tidak boleh berhenti bicara. Kemudian ulang seperti diawal kita
sampaikan adab keluar kamar mandi. Lalu terus bicara bergerak kemana setelah
keluar dari sana.
Satu kegiatan rutin mandi saja akan membuat sambungan yang banyak pada sel-sel otaknya, lho. Rangsangan dari semua inderanya membuat anak kita menjadi anak yang cerdas. Bisa kita bayangkan berapa sambungan yang akan terlewatkan ketika orangtua tidak mendampingi anaknya.
Jadikan kegiatan mandi anak sebagai kegiatan yang menyenangkan. Kedekatan orangtua dengan anak akan terjalin dengan indah.
Satu catatan lagi, kita tidak bisa memilih dilahirkan
dari orangtua yang cerdas atau biasa saja. Tapi kita bisa memilih untuk menjadi
orangtua yang cerdas bukan?
Let's make our children's lives more colorful and happier.
referensi : berbagai sumber
"Let's make our children's lives more colorful and happier.."
ReplyDeleteJadi pengen punya bayi, aaaaarrrggghh :D
Hihii...buruan bikin!!... eh, bilang dulu sama mas Raden...:p
DeleteSaya suka quote terakhir :
ReplyDelete"kita tidak bisa memilih dilahirkan dari orangtua yang cerdas atau biasa saja. Tapi kita bisa memilih untuk menjadi orangtua yang cerdas bukan?"
Jleb bgt. Bener juga sih :D
Salam kenal Mbak. :D
Hehe...makasih mba Arinta..
Deletesalam kenal juga yaa.. :))
kegiatan sehari-hari tapi kadang terlupa harus cerita yaa mba..
ReplyDeletemakasih mba ika, sudah diingatkan :)
iya mbak Ica, sederhana sebenarnya ya :)
Delete