7 September 2015

Mengajari Anak Berpuasa

Tak terasa, besok kita sudah memasuki bulan Ramadhan, ya. Semua antusias dan bersemangat menyambut bulan penuh Rahmat ini. Tak terkecuali anak-anak saya, kakak Fina dan mas Aufa. Bahkan mereka sudah tidak sabar untuk segera berpuasa. 
Saya bersyukur tidak mengalami kesulitan untuk mengajari anak-anak berpuasa. Padahal, di lingkungan tempat saya tinggal banyak orang dewasa yang tidak berpuasa padahal mereka tidak sakit dan tidak sedang berhalangan. Banyak yang dengan santainya makan, minum dan merokok di siang hari. Tak hanya itu, masih banyak anak-anak seusia anak saya yang belum berpuasa.

Kak Fina & Mas Aufa
Saya jadi ingat, ketika pertama kali mengajari anak-anak berpuasa. Si kakak mulai belajar puasa ketika masih duduk di bangku TK, tepatnya ketika umurnya 5 tahun. Pada saat sahur, saya bangunkan untuk ikut sahur dan saya ajarkan untuk berniat puasa. Bukan tanpa kendala, karena jam 9 atau 10, si kakak sudah mengeluh lapar dan pengen makan. Saya bujuk agar sabar menunggu sampai adzan dhuhur tiba. Untuk mengalihkan perhatiannya pada perutnya yang lapar, saya sibukkan dia dengan bermain. Bukan bermain yang mengeluarkan banyak energi. Misalnya menggunting, mewarnai gambar, bermain boneka. Tahu-tahu sudah adzan dhuhur, si kakak boleh makan dan minum. Setelah sholat dhuhur, puasa harus dilanjutkan lagi.

Mas Aufa lagi sibuk menggambar
Meski kadang tergoda teman-temannya yang tidak puasa, tapi si kakak berhasil menuntaskan puasanya hingga sebulan penuh. Tak ada reward buat anak-anak saya ketika bisa berpuasa sebulan penuh (saya tidak membiasakannya). Saya hanya bilang, bahwa kakak dan mas akan mendapat hadiah surga dari Allah karena sudah berpuasa. Dan sampai saat ini, anak-anak juga tak pernah menuntut untuk diberikan hadiah karena berpuasa. Agar anak-anak mudah dan mau belajar puasa, biasanya akan saya ceritakan kenapa kita harus berpuasa, apa hadiah (pahala) yang akan didapat orang-orang yang berpuasa, apa yang akan didapat orang-orang yang tidak mau berpuasa, dan sebagainya.
Tidak jauh berbeda dengan si kakak, mas Aufa juga belajar puasa ketika duduk di bangku TK. Tidak terlalu sulit mengajaknya berpuasa. Sering tergoda untuk membatalkan puasa, wajar karena banyak teman-teman si mas yang tidak berpuasa. Tapi saya bujuk lagi, bujuk lagi....akhirnya berhasil. Si mas bisa juga menahan diri sampai waktu buka puasa tiba. Sudah dua tahun ini, mas Aufa sudah kuat berpuasa penuh dari subuh hingga maghrib. Alhamdulillah.
Mengajari anak berpuasa sejak dini, bukan tanpa kendala. Ada saja, yang bilang kalau saya tega membiarkan anak saya kelaparan (kalo ini sih, ngomongnya asal banget). Ada juga yang bilang, masih kecil kok disuruh puasa, nanti aja kalau sudah besar. Ealah bu, kalau sudah besar malah susah diajak puasa. Omongan-omongan orang macam ini, tak terlalu saya gubris. Toh, saya mengajari dan mengajak anak menuju kebaikan, ya kan.

Cara mengajari anak yang terbaik memang dengan memberi contoh. Bagaimana anak akan mau puasa kalau kita tidak puasa? Bagaimana anak akan mau tadarus kalau kita tidak pernah tadarus?
Selain itu, anak-anak juga perlu dibuatkan semacam jurnal (catatan) kegiatan atau aktivitas apa saja yang harus dilakukan ketika Ramadhan. Bisa dimulai dari sholat subuh di masjid, ngaji, dan sebagainya. Jurnal itu bisa dijadikan sebagai buku prestasi dan bisa di evaluasi dari tahun ke tahun.
Biasanya untuk menambah semangat anak-anak berpuasa, saya selalu mengajak anak untuk menentukan menu berbuka. Sebisa mungkin, saya berusaha memenuhinya. Anak-anak juga tak pernah meminta menu yang berlebihan. Biasanya sih, lauk, gorengan atau cemilan dan es yang harus ada untuk berbuka.

Sayur favorit

Bubur candil
Menu-menu favorit anak-anak itu yang biasanya harus ada ketika berbuka. Menu sederhana yang bisa membangkitkan semangat mereka untuk istiqomah berpuasa Ramadhan. Tak lupa, mengajak mereka untuk melakukan ibadah lain seperti tarawih dan tadarus. 
Selamat menjalankan ibadah puasa, ya. Semoga ibadah Ramadhan tahun ini lebih baik dari tahun kemarin.

Let's make our children's lives more colorful and happier.

13 comments:

  1. Anak memang harus di ajarkan berpuasa sejak dini ya mba untuk melatih dan agar terbiasa kelak dia dewasa nanti.
    Bener nih mba bukan hanya di daerah mba yang banyak orang dewasa tidak berpuasa tanpa alesan disini juga banyak lho...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya...lebih mudah membiasakan sejak dini, kalo sudah gede malah susah. Dimana-mana juga banyak orang dewasa yang nggak puasa, bahkan terang2an makan di saat puasa Ramadhan

      Delete
  2. Anak-anak biasanya berpuasa secara bertahap karena mengikuti teman-temannya. Ada yang puasa sampai jam 9, jam 12, jam 16 dan akhirnya kuat sampai maghrib.
    Pembiasaan berpuasa kepada anak-anak memang bagus agar kelak terbiasa dan menyadari kewajibannya.
    Salam hangat dari Jombang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah saya diberi anak-anak yang gampang diajari puasa. Bahkan sejak TK sudah kuat puasa hingga Maghrib..
      sungkem dari Semarang :)

      Delete
  3. kalo dulu saya saat kecil jg diajari puasa dengan bertahap. hari pertama sampai jam 9 pagi, hari berikutnya sampai jam 12 hingga lama2 bisa sampai maghrib.. seneng waktu pertamakali bisa puasa sampai maghrib haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya..kalo anakku maunya sampe siang, bahkan sampe maghrib sekalian...kalo disuruh buka malah nggak mau..
      seneng kan kalo bisa goal

      Delete
  4. Kalau anak saya puasa secara full baru kelas 6 SD, mbak Ika. Sebelumnya baru ikut-ikutan saja. Sekarang memang sudah wajib karena sudah kelas 2 SMP :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak Anjar...kebetulan anak-anak saya memang saya biasakan berpuasa sejak kecil, supaya mereka terbiasa dan tak perlu dipaksa-paksa lagi ketika sudah besar :)

      Delete
  5. Tak ada hadiah khusus apabia anak melakukan kebaikan, terutama ibadah mahdhah, sungguh ini bagian dari ikhtiar untuk membangun imannya kepada-Nya. Sepakat, Mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Ustadz..., semoga istiqomah hingga kelak mereka dewasa :)

      Delete
  6. asiiik bikin bubur candil..mau mak..aku ya gak bs bs bikinnya, paling beli aja kalau pas puasa banyak tuh yg jualan.

    ReplyDelete
  7. asiiik bikin bubur candil..mau mak..aku ya gak bs bs bikinnya, paling beli aja kalau pas puasa banyak tuh yg jualan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe...itu coba-coba bikin pake resep coba-coba mbak Ophi.., kalo mbak Ophi mah..beli aja kali

      Delete