24 November 2015

Asyiknya Belajar Menulis Alfabet Bersama Boci

Rara, ketagihan menulis bersama Boci

Menjadi orangtua yang baik memang tak mudah. Apalagi dijaman serba digital seperti sekarang ini, apa-apa serba mudah di akses, seperti internet dan game. Termasuk game online, yang rentalnya bertebaran dimana-mana. Orangtua sudah seharusnya mengawasi dan melindungi anak-anaknya dari pengaruh negatif. Untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan buruk itu ada baiknya kita sebagai orangtua memberikan waktu untk mendampingi anak-anak ketika bermain. 

Nah, seperti Rara putri saya yang baru berusia 3,3 tahun. Rasa ingin tahunya yang tinggi membuat saya harus pandai-pandai mencari kegiatan dan permainan yang cocok untuknya. Beberapa waktu belakangan ini Rara sedang tertarik untuk belajar huruf, baik mengucap maupun menulis. Tapi lama-lama Rara bosan, karena kegiatannya monoton. 

Ternyata kini ada aplikasi game untuk anak-anak yang selain menyenangkan juga mampu mendukung kecerdasan anak. Namanya adalah Petualangan Boci. Kita bisa menginstal aplikasinya ke tablet atau smartphone kita. Ada beberapa permainan yang bisa kita unduh. Karena Rara sedang tertarik belajar menulis huruf Alphabet, maka saya menginstal Boci Menulis Alfabet .

Aplikasi Petualangan Boci
Game Petualangan Boci ini mudah dimainkan untuk anak seusia Rara. Warnanya cerah dengan suara yang lucu.

Pilihan karakternya lucu
Pemilihan karakter untuk Petualangan Boci sangat tepat untuk anak-anak, jadi anak-anak tak bosan memainkannya. Ada kapal, pesawat dan kereta. Kalo Rara paling sering memainkan karakter kereta.
Main Boci Menulis Alfabet sendiri
Ada yang sedang asyik main Boci, nih

Kalo sedang main Boci, nggak mau diganggu

Horeee.....berhasil

Setelah beberapa kali memainkan game ini, Rara sudah mampu menyebutkan huruf dengan benar. Kadang juga ikutan heboh menyebutkan huruf setiap berhasil menuliskan huruf. Seruu.
Manfaat lain dari permainan Menulis Alfabet ini adalah dapat mengembangkan kemampuan bahasa verbal dan juga melatih kesabaran. Anak akan berusaha sampai tangannya mampu membentuk huruf.
Efek positif lainnya, perkembangan motorik Rara terutama motorik halusnya cukup bagus. Beberapa kali si princes ini membuat coretan-coretan (lebih banyak yang tak beraturan) yang menunjukkan indikasi perkembangan motorik halus.

Coretan Rara 1

Coretan Rara 2

Indikasi lain dari berkembangnya motorik halus salah satunya adalah memegang pensil dengan benar. Ketika anak mampu memegang pensil dengan benar, maka ia akan mampu menulis dengan baik.
Nah, Ayah Bunda...saya merekomendasikan aplikasi permainan Petualangan Boci. Tapi tetap dengan pendampingan ya. Stimulasi yang baik dan tepat akan menghasilkan anak-anak yang berkualitas..

Kalau Ayah Bunda mau intip-intip dulu aplikasi Petualangan Boci, boleh klik DISINI.


Silahkan download aplikasinya DISINI ya..

Let's make our children's lives more colorful and happier.

11 November 2015

Tiga Kata Ajaib

Rara, 39 bulan

    "Bun, mik putih," pinta Rara. 
    "Boleh minta tolong, dek," kata saya.
    "Bun, tolong air putih," Rara mengulangi permintaanya, meniru kata-kata saya.
Segera saya mengulurkan segelas air untuk putri kecil saya itu. 
    "Terima kasih ya, Bun, " ucap Rara. 
Saya tersenyum dan menjawab, " Iya, sama-sama".
Dalam hati saya bangga, si Rara tahu kapan waktu mengucapkan terima kasih. 

Beberapa waktu yang lalu, tak sengaja Rara menjatuhkan sisir yang dibawanya dan mengenai muka saya yang sedang tiduran. Reflek saya mengaduh *padahal nggak sakit-sakit amat sih...hehe
     "Maaf ya, Bun," kata Rara sambil mengusap pipi saya.
Tidak hanya mengusap pipi, Rara juga memeluk dan menciumi saya. Tampaknya dia seperti menyesal menjatuhkan sisirnya di muka saya.

Menurut para ahli komunikasi ternyata ada tiga kata ajaib (the three magic word) yang mampu membangun hubungan baik antar manusia. Kata- kata tersebut sebenarnya sangat mudah di dikatakan dan bila di dasari dengan ketulusan hati, tanpa basa-basi ternyata dampaknya sangat luar biasa. Kata tersebut adalah “Terimakasih” (thank you), “maaf” (sorry), dan “tolong” (please). Seperti halnya ketika saya membiasakan tiga kata ajaib itu. Bersyukur, anak-anak kini terbiasa mengucapkannya.

Rara sedang belajar dengan mas Aufa

Oh ya..., soal tiga kata ajaib itu yakni "tolong, maaf dan terima kasih" saya tak pernah mengajarkannya tapi lebih kepada menjadi role model  bagi anak-anak saya. Saya sempat terkejut sekaligus bangga ketika pertama kali Rara bisa mengucapkan terima kasih, maaf dan tolong. Jadi, selagi Rara sedang dalam masa golden age dimana otaknya masih seperti spons yang mampu menyerap apapun dengan cepat, harus diberi stimulasi yang aktif nih, supaya Rara tumbuh cerdas dan aktif.

10 September 2015

Bergerak yang Mencerdaskan


bergerak-yang-mencerdaskan

Siapa yang suka teriak-teriak kalau anaknya nggak mau diam, lari-larian, selalu bergerak kesana kemari nggak mau berhenti?  Ngacuung tinggi-tinggi. Apa sebab? Karena takut akan terjadi hal-hal yang tak diinginkan atau karena malas ngikutin? Hehehe..
Kondisi yang tak jauh berbeda juga terlihat di lembaga prasekolah. Ibu guru berteriak "Diam, duduk yang rapi, tangannya dilipat diatas meja, mulutnya dikunci lalu kuncinya dibuang, hup !!
Jika ada anak yang tidak melakukan apa yang dikatakannya, maka si guru akan mencapnya sebagai anak nakal. Hadeeeh.... itu sih guru jaman penjajahan kali. Saya yakin guru-guru jaman sekarang tidak akan pernah bersikap otoriter seperti itu
Anak kedua saya, Aufa (8 th) sejak kecil sangat aktif bergerak seolah tidak memiliki rasa lelah *padahal emaknya aja capek liatnya...hihi
Naik-naik meja, memanjat pohon, bersepeda, main perang-perangan....daan banyaaak lagi  tingkahnya. Dengkul lecet, kepala bocor sampai dijahit sudah berkali-kali terjadi. Makanya kepalanya seolah berhias jahitan *udah kayak baju aja. Meski begitu, Aufa tak pernah menangis sedikitpun ketika mendapat luka-luka itu. Dokter yang menjahit lukanya juga heran, kenapa ini anak nggak nangis dan nggak takut ketika di jahit. Mungkin dia sadar kalau itu semua konsekuensi dari apa yang sudah dibuat. Malah saya yang mewek terus... Namanya juga emak-emak, kalo ada apa-apa pada anaknya kan kuatir. 
Setelah belajar tentang pendidikan anak usia dini, saya jadi mengenal beberapa tipe belajar dan kecerdasan anak. Rupanya Aufa termasuk anak dengan tipe belajar dan kecerdasan kinestetik. Anak dengan tipe ini tidak bisa duduk diam menerima informasi atau pelajaran. Ia akan bergerak dan mengeksplor lingkungannya untuk mencari tahu. Jadi, harus maklum kalau dia tidak bisa diam dan duduk manis menunggu sesuatu datang padanya. Energinya yang berlebih harus tersalurkan. Itulah sebabnya Aufa saya ikutkan klub renang. Setelah ini segera saya masukkan juga ke klub pencak silat atau karate.
             
bergerak-yang-mencerdaskan

Ada sebagian orangtua yang berpendapat bahwa anak yang baik itu adalah anak yang diam dan tidak banyak tingkah. Sedangkan anak yang tidak bisa diam dan banyak bergerak disebut anak nakal. Ungkapan itu tentu tidak benar, karena pada dasarnya bergerak adalah fitrah manusia. Dan bagi anak-anak bergerak adalah salah satu ungkapan dari apa yang mereka pikirkan, rasakan dan inginkan.
Dengan bergerak anak juga bisa berlatih untuk menolong dirinya sendiri, misalnya ketika menemukan hal menakutkan anak dengan reflek akan bergerak. Contohnya saat dikejar anjing ia akan berlari secepat mungkin untuk menghindarinya. Saat terpeleset, ia berusaha mengantisipasinya dengan bergerak reflek dan lain sebagainya. Dengan bergerak anak akan membangun kesadaran tubuh dan konsep dirinya. Tuh...ternyata bergerak juga penting banget buat anak-anak, kan.
Dari perspektif medis bergerak bagi anak sangat baik bagi kesehatan tubuhnya. Selain melatih otot-otot tubuhnya juga akan melatih otot jantung agar kuat kelak sampai dewasa.
Dari perspektif pendidikan, gerakan pada anak sangat penting untuk merangsang kecerdasannya lho. Penting nih, untuk jadi perhatian para orangtua. Howard Gardner yang terkenal dengan teori Multiple Intelegence-nya menjelaskan bahwa setiap anak harus dibangun bodily kinestetik intelegence-nya yaitu kemampuan menggunakan tubuh secara terampil untuk memecahkan masalah, menciptakan produk atau mengemukakan gagasan dan emosi karena ada bagian otak yang mengurusi itu.
Latihan gerakan sangat penting bagi anak karena bila dilatih dengan gerakan yang bermanfaat dan sesuai dengan tahap perkembangan usianya. Bila hal itu dilakukan secara rutin dan tepat maka organ-organ tubuh akan berfungsi dan berkembang secara sempurna. 
Ada sedikit tips ala saya bagi para orangtua yang memiliki buah hati yang aktif bergerak 
  • Pakaikan pakaian yang aman dan mudah menyerap keringat, karena dengan aktivitasnya itu anak-anak kita pasti menghasilkan banyak keringat. 
  • Pastikan anak-anak kita tetap dalam pengawasan ketika bermain
  • Berikan kegiatan yang mampu menyalurkan energinya yang berlebih, misalnya berenang, bersepeda, bermain bola dan sebagainya.
  • Berikan nutrisi yang cukup, agar energi yang masuk dan yang keluar seimbang   
Nah, Ayah Bunda, yuk biarkan anak-anak kita bergerak. Jangan lupa berikan motivasi dan pengawasan, ya. 

Let's make our children's lives more colorful and happier.

Referensi : dari berbagai sumber

Menjadikan Anak Cerdas Dengan Mandi, Bisa Lho..


menjadikan-anak-cerdas-dengan-mandi-bisa-lho

Ayah, Bunda....siapa sih yang nggak mau punya anak cerdas? Setiap orangtua pastinya menginginkan anak-anaknya tumbuh menjadi anak yang selain soleh/solekhah juga cerdas. Tapi, bagaimana caranya? Ada cara paling mudah untuk menstimulasi kecerdasan anak. 

Ternyata kegiatan memandikan si kecil bisa dijadikan sarana untuk meningkatkan kecerdasannya, lho. Penasaran, kan?  Yuk, simak penjelasannya dibawah ini..

Para ahli neuroscientist menjelaskan bahwa usia 0-2 tahun bisa dikatakan sebagai jendela kesempatan. Karena pada usia inilah terjadi proses tahap awal penyambungan antar sel otak. Jika pada usia ini ada sel yang tidak tersambung, maka sel tersebut akan hilang melalui program penghapusan. Itulah mengapa kehidupan seorang anak setelah dewasa tergantung pada masa golden age-nya. Sayang banget kan, kalau kita menyia-nyiakan kesempatan untuk merangsang kecerdasan anak-anak kita.

Dalam setiap kegiatan rutin yang dilakukan ibu dan bayinya terdapat banyak kesempatan untuk membangun sambungan sel-sel otak. Orangtua perlu memverbalkan apa kegiatan yang dilakukan dengan bayi. Bayi mendapat pengetahuan melalui semua inderanya. Maka dengan membahasakan semua yang dilakukan, bayi akan menerima pengetahuan melalui semua inderanya dengan lengkap.
Saat mandi misalnya, diawali dengan membantu bayi membuka baju. Bunda atau Ayah yang membantu bayi harus bicara. “Anakku sayang, kegiatan mu sekarang adalah mandi... boleh ya Bunda/Ayah bantu buka bajunya. Bismillahirrahmanirrahiim. “ Bunda/Ayah membuka baju anak perlahan-lahan tanpa berhenti bicara.

sumber gambar
Katakan bahwa pertama yang dibuka kancingnya, lalu tangan kanannya dan seterusnya. Setelah bajunya di buka, Bunda terus bicara bahwa sekarang kita sedang bergerak menuju kamar mandi, bisa ditambah dengan menghitung langkah kaki Bunda dari kamar tidur menuju kamar mandi. Setelah siap di depan pintu kamar mandi, Bunda/Ayah tetap tak berhenti bicara, sampaikan bagaimana Islam mengajarkan adab masuk kamar mandi disertai do’a  sebelum masuk kamar mandi.
Setelah anak masuk bak mandi, tetap Bunda/Ayah harus bicara. Satu-persatu anggota tubuhnya disebutkan. Tak lupa jelaskan pada si kecil fungsi-fungsi setiap bagian tubuhnya. Sebutkan juga benda-benda yang ada di kamar mandi. Dingin atau hangatnya air yang dipakai. Benda-benda yang sedang digunakannya. Usapan disertai pijitan lembut dan  hangat di tubuhnya akan membuat sambungan semua sel otaknya.
Hingga selesai bilasan terakhir Bunda/Ayah tetap tidak boleh berhenti bicara. Kemudian ulang seperti diawal kita sampaikan adab keluar kamar mandi. Lalu terus bicara bergerak kemana setelah keluar dari sana.

Satu kegiatan rutin mandi saja akan membuat sambungan yang banyak pada sel-sel otaknya, lho. Rangsangan dari semua inderanya membuat anak kita menjadi anak yang cerdas. Bisa kita bayangkan berapa sambungan yang akan terlewatkan ketika orangtua tidak mendampingi anaknya.
Jadikan kegiatan mandi anak sebagai kegiatan yang menyenangkan. Kedekatan orangtua dengan anak akan terjalin dengan indah.  
Satu catatan lagi, kita tidak bisa memilih dilahirkan dari orangtua yang cerdas atau biasa saja. Tapi kita bisa memilih untuk menjadi orangtua yang cerdas bukan?


Let's make our children's lives more colorful and happier.

referensi : berbagai sumber

9 September 2015

Kreativitas Membuat Lukisan Ice Rainbow

kreativitas-membuat-lukisan-ice-rainbow

Ayah Bunda, pernahkah anak-anak menolak bermain karena merasa bosan dengan permainan yang itu-itu saja? Saya pernah mengalaminya. Padahal, semua jenis mainan sudah saya keluarkan. Rupanya anak-anak ingin permainan yang lain. Wah...saya jadi ingat, ada salah satu kegiatan yang pasti menarik minat anak-anak. Melukis pelangi diatas es balok. Kegiatan ini juga dapat memicu kreativitas pada anak-anak kita, lho.
Yang perlu disiapkan pada kegiatan ini adalah :
  • Es balok
  • Garam kristal
  • Pewarna makanan (merah, biru, kuning)
 Langkah-langkah kegiatannya sebagai berikut :
  1. Siapkan es balok, ukuran 20 x 30 cm
  2. Campurkan garam dengan pewarna makanan. Bagi menjadi beberapa wadah. 
  3. Campur beberapa warna agar menghasilkan warna baru. Misal biru dengan kuning = hijau, merah dengan biru = ungu, merah dengan kuning = oranye.
  4. Mulailah melukis dengan meletakkan garam diatas balok es. Lihat reaksinya. Ajak anak untuk berinteraksi dan mencoba.
  5. Beri contoh untuk mulai melukis. 
  6. Biarkan anak berkreasi dengan imajinasinya, bebaskan kreativitasnya.



Asyik bukan? Dengan bahan dan alat yang sederhana bisa membuat kedekatan antara Ayah Bunda dan ananda semakin erat. Jangan lupa, latih juga anak-anak untuk bertanggung jawab dengan membereskan dan membersihkan alat setelah kegiatan selesai.


Let's make our children's lives more colorful and happier.

sumber : Teaching for pre school

7 September 2015

Bermain Dengan Penjepit Baju

Ada bermacam permainan yang bisa memicu kreativitas anak usia dini. Tidak perlu memakai bahan yang mahal untuk melakukannya. Seperti kali ini, saya mengajak Ayah Bunda atau pendidik PAUD untuk ikut mencobanya bersama anak-anak kita tercinta.
Kita namakan kegiatan ini dengan Proyek Penjepit Praktis. Oke, kan..

Yang kita perlukan hanya penjepit kayu/ penjepit jemuran, bahan-bahan bekas pakai seperti karton, kapas, pewarna.

1. Kegiatan pertama, Mengambil dan Memilah Pom Pom sesuai warna
Anak-anak menggunakan penjepit untuk mengambil dan mengurutkan pom pom menurut warna. Aktivitas ini baik untuk melatih motorik halus. Anda bisa mengganti pom pom dengan permen warna warni. 


2. Kegiatan kedua, Melukis dengan Kapas dan Penjepit
Kegiatan melukis ini juga baik untuk melatih motorik halus pada anak. Anak-anak pasti tertarik dan antusias melakukan kegiatan ini. Coba saja siapkan kapas yang sudah dijepit menggunakan penjepit dan cat warna warni. Bebaskan anak untuk berkreasi membuat lukisan menggunakan kapas dan warna itu.


3. Kegiatan ketiga, Mengelompokkan Huruf Menjadi Nama dan Menempelkannya di Box
Tulislah nama anak-anak di kertas dan tempelkan pada sebuah kotak. Gambarlah huruf di penjepit. Minta anak untuk membuat nama mereka dengan menyusun penjepit dan menempelkannya di box.  
 

 4. Kegiatan keempat, Menuliskan Aktivitas  Hari Libur di Penjepit
Mintalah anak-anak untuk menuliskan atau memilih kegiatan yang biasa dilakukan pada saat mereka libur.  Bisa dipastikan anak-anak tidak akan bosan melakukannya.


5. Kegiatan kelima, Menjepit Nama dengan Penjepit
Pada kegiatan ini, anak-anak hanya diminta menjepitkan penjepit yang sudah bertuliskan huruf-huruf yang akan membentuk nama mereka.





Anak-anak yang kreatif akan lahir dari orangtua yang kreatif pula. Berikan stimulasi yang baik dan tepat untuk anak-anak kita tercinta, karena masa emas mereka tak akan pernah terulang lagi.

Selamat mencoba, yaa...

Let's make our children's lives more colorful and happier

sumber : Teaching pre school
 

Mengajari Anak Berpuasa

Tak terasa, besok kita sudah memasuki bulan Ramadhan, ya. Semua antusias dan bersemangat menyambut bulan penuh Rahmat ini. Tak terkecuali anak-anak saya, kakak Fina dan mas Aufa. Bahkan mereka sudah tidak sabar untuk segera berpuasa. 
Saya bersyukur tidak mengalami kesulitan untuk mengajari anak-anak berpuasa. Padahal, di lingkungan tempat saya tinggal banyak orang dewasa yang tidak berpuasa padahal mereka tidak sakit dan tidak sedang berhalangan. Banyak yang dengan santainya makan, minum dan merokok di siang hari. Tak hanya itu, masih banyak anak-anak seusia anak saya yang belum berpuasa.

Kak Fina & Mas Aufa
Saya jadi ingat, ketika pertama kali mengajari anak-anak berpuasa. Si kakak mulai belajar puasa ketika masih duduk di bangku TK, tepatnya ketika umurnya 5 tahun. Pada saat sahur, saya bangunkan untuk ikut sahur dan saya ajarkan untuk berniat puasa. Bukan tanpa kendala, karena jam 9 atau 10, si kakak sudah mengeluh lapar dan pengen makan. Saya bujuk agar sabar menunggu sampai adzan dhuhur tiba. Untuk mengalihkan perhatiannya pada perutnya yang lapar, saya sibukkan dia dengan bermain. Bukan bermain yang mengeluarkan banyak energi. Misalnya menggunting, mewarnai gambar, bermain boneka. Tahu-tahu sudah adzan dhuhur, si kakak boleh makan dan minum. Setelah sholat dhuhur, puasa harus dilanjutkan lagi.

Mas Aufa lagi sibuk menggambar
Meski kadang tergoda teman-temannya yang tidak puasa, tapi si kakak berhasil menuntaskan puasanya hingga sebulan penuh. Tak ada reward buat anak-anak saya ketika bisa berpuasa sebulan penuh (saya tidak membiasakannya). Saya hanya bilang, bahwa kakak dan mas akan mendapat hadiah surga dari Allah karena sudah berpuasa. Dan sampai saat ini, anak-anak juga tak pernah menuntut untuk diberikan hadiah karena berpuasa. Agar anak-anak mudah dan mau belajar puasa, biasanya akan saya ceritakan kenapa kita harus berpuasa, apa hadiah (pahala) yang akan didapat orang-orang yang berpuasa, apa yang akan didapat orang-orang yang tidak mau berpuasa, dan sebagainya.
Tidak jauh berbeda dengan si kakak, mas Aufa juga belajar puasa ketika duduk di bangku TK. Tidak terlalu sulit mengajaknya berpuasa. Sering tergoda untuk membatalkan puasa, wajar karena banyak teman-teman si mas yang tidak berpuasa. Tapi saya bujuk lagi, bujuk lagi....akhirnya berhasil. Si mas bisa juga menahan diri sampai waktu buka puasa tiba. Sudah dua tahun ini, mas Aufa sudah kuat berpuasa penuh dari subuh hingga maghrib. Alhamdulillah.
Mengajari anak berpuasa sejak dini, bukan tanpa kendala. Ada saja, yang bilang kalau saya tega membiarkan anak saya kelaparan (kalo ini sih, ngomongnya asal banget). Ada juga yang bilang, masih kecil kok disuruh puasa, nanti aja kalau sudah besar. Ealah bu, kalau sudah besar malah susah diajak puasa. Omongan-omongan orang macam ini, tak terlalu saya gubris. Toh, saya mengajari dan mengajak anak menuju kebaikan, ya kan.

Cara mengajari anak yang terbaik memang dengan memberi contoh. Bagaimana anak akan mau puasa kalau kita tidak puasa? Bagaimana anak akan mau tadarus kalau kita tidak pernah tadarus?
Selain itu, anak-anak juga perlu dibuatkan semacam jurnal (catatan) kegiatan atau aktivitas apa saja yang harus dilakukan ketika Ramadhan. Bisa dimulai dari sholat subuh di masjid, ngaji, dan sebagainya. Jurnal itu bisa dijadikan sebagai buku prestasi dan bisa di evaluasi dari tahun ke tahun.
Biasanya untuk menambah semangat anak-anak berpuasa, saya selalu mengajak anak untuk menentukan menu berbuka. Sebisa mungkin, saya berusaha memenuhinya. Anak-anak juga tak pernah meminta menu yang berlebihan. Biasanya sih, lauk, gorengan atau cemilan dan es yang harus ada untuk berbuka.

Sayur favorit

Bubur candil
Menu-menu favorit anak-anak itu yang biasanya harus ada ketika berbuka. Menu sederhana yang bisa membangkitkan semangat mereka untuk istiqomah berpuasa Ramadhan. Tak lupa, mengajak mereka untuk melakukan ibadah lain seperti tarawih dan tadarus. 
Selamat menjalankan ibadah puasa, ya. Semoga ibadah Ramadhan tahun ini lebih baik dari tahun kemarin.

Let's make our children's lives more colorful and happier.

5 September 2015

Nasi Goreng Lucu

Bunda..., kadang kita suka bingung ya kalau mau menyiapkann sarapan untuk anak-anak. Sudah dibuatkan makanan...eh ternyata mereka nggak suka. Akhirnya, makananpun pasti bersisa. Sayang banget, kan. Mungkin itu disebabkan  tampilan atau cara penyajian makanan yang biasa-biasa saja.
Coba deh, Bunda luangkan waktu untuk sedikit berkreasi dengan makanan. Siapa tahu, anak-anak tertarik dan suka. Kalau tampilan makanan menarik, pasti anak-anak berselera deh menyantapnya. 
Misalnya ketika kita membuat nasi goreng, cobalah untuk berkreasi seperti gambar dibawah ini. Membuatnya cukup mudah. Kita hanya perlu membuat nasi gorengnya dan menggoreng telur dadar.  Tambahkan beberapa slice keju untuk pelengkapnya.

nasi-goreng-lucu
Nasi goreng lucu
Masih bingung cara membuatnya? Oke, siapkan alat tulis ya!
Bahan :
  • Nasi putih, kira-kira 2 centong nasi
  • 2 butir telur, kocok dengan sedikit garam atau kaldu bubuk (optional). Dadar telur.
  • 1 slice keju
  • 1 siung bawang putih, iris halus
  • 2 siung bawang merah, iris tipis
  • 1 sdm saus tomat
  • 1 sdm kecap manis
  • 1/4 sdt garam
  • 1/4 sdt kaldu bubuk
  • 2 sdm margarin untuk  menumis
Cara membuatnya :
  1. Panaskan wajan, masukkan margarin hingga meleleh.
  2. Tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum. 
  3. Masukkan nasi, garam, kaldu bubuk, aduk rata. 
  4. Tambahkan saus tomat dan kecap, aduk hingga tercampur dan matang.
  5. Siapkan piring. Bulatkan nasi goreng menjadi bentuk kepala panda. Hiasi hingga menjadi bentuk kepala panda yang lucu. Letakkan dadar telur diatasnya hingga menjadi bentuk seperti panda yang sedang tidur. 
Mudah kan membuatnya? Bunda harus selalu inovatif membuatkan makanan untuk anak-anak. Jadi, tak ada lagi anak-anak yang malas makan. Selamat mencoba!!

Let's make our children's lives more colorful and happier.

4 September 2015

Cara Mengatasi Anak Rewel

cara-mengatasi-anak-rewel

Mengurus anak bagi orangtua adalah suatu kewajiban dan menjadi hak anak untuk diperhatikan oleh kedua orangtuanya. Dalam mengurus anak kadang kita sering merasa kewalahan. Terutama ketika anak kita rewel tanpa tahu apa penyebabnya. Nah, bingung kan jadinya? Ini salah...itu salah. Begini salah...begitu salah. Belum lagi ditambah komentar orang lain yang sok tahu dan kemudian menjudge kita tak becus mengurus anak. Arrggh....pengen teriak rasanya, ya. Hehe...

Padahal kita sebagai orangtua pasti juga bingung dan bertanya-tanya. Ada apa dengan anakku ya?
Wajar saja. Sebagai orangtua, kita pasti tak menginginkan sesuatu yang buruk menimpa anak-anak kita. Tapi, jangan cuma bingung saja tanpa mencari tahu apa penyebab rewelnya anak kita. Cari tahu, dong.
Ada beberapa penyebab rewel yang biasa terjadi pada anak-anak. Simak, ya.

1]  Kondisi fisik anak yang tak nyaman
Ini biasa terjadi ketika anak mengantuk, kepanasan, kedinginan, kelaparan dan kehausan.
Cara mengatasinya :
Cari tahu penyebab rewelnya. Coba di cek lagi jadwal tidur anak, suhu udara dan kondisi fisik anak. Biasanya kalau rewelnya disebabkan masalah fisik, anak akan kembali ceria ketika dirinya sudah kembali nyaman.

2]  Rewel ketika berada di tempat baru (asing)
Meski dinilai wajar, perilaku anak ini sering membuat kesal kita sebagai orangtua. Hayo, ngaku..! Anak rewel karena merasa tak nyaman dengan situasi dan kondisi baru. Tak jarang, kondisi itu dirasakan anak sebagai sesuatu yang mengancam dan menakutkan. Apalagi kalau anak belum mengenal kondisi tempat baru dan fasilitas tersebut sebelumnya.
Misalnya, ketika kita pertama kali mengajak anak-anak ke tempat praktek dokter. Tentu anak akan bingung dengan ruangan yang serba putih dengan berbagai peralatan seperti stetoskop, mesin USG, jarum suntik dan sebagainya.
Cara mengatasinya :
Sebelum mengajak anak bepergian sebaiknya orangtua perlu membekali anak dengan informasi mengenai tempat apa yang akan dikunjungi. Ceritakan apa saja yang mereka temui dan benda-benda yang akan mereka lihat di tempat tersebut. Sering-seringlah mengajak anak bepergian ke tempat baru dan ajaklah anak untuk bersosialisasi. Semakin banyak tempat-tempat yang dikunjungi, semakin kaya dan luas pula pengalaman yang akan didapat anak.

3]  Mencari perhatian orangtua atau orang dewasa di sekelilingnya
Terkadang, anak-anak bersikap rewel untuk menarik perhatian kita. Hal ini sering terjadi karena umumnya orangtua akan memperhatikan anak-anaknya ketika mereka sedang rewel saja. Sementara ketika anak-anak sedang bersikap manis, para orangtua kurang memberikan perhatian. Akibatnya anak terlanjur belajar bahwa keinginannya akan dipenuhi dengan cara merengek-rengek sambil menangis bahkan tantrum.
Cara mengatasinya :
=> Jangan berikan perhatian berlebihan ketika anak sedang rewel. Bila perlu jangan penuhi permintaannya hingga ia menyadari bahwa cara yang dilakukannya tidak benar. Tindakan ini dapat sekaligus mengajari anak agar dapat mengendalikan diri.
=>  Ajak anak berkomunikasi. Sampaikan padanya bahwa cara yang dilakukannya itu salah. Misalnya : "Kalau adek bicara sambil menangis, Bunda tidak tahu apa yang adek inginkan. Coba tenang dulu, bicara yang jelas supaya Bunda tahu apa yang adek mau."
=>  Biasakan untuk memberi perhatian kepada anak setiap saat, terutama ketika anak sedang bersikap manis. Bentuk perhatian pada anak tidak melulu dengan memberikan materi atau barang. Cukup katakan "Ayah Bunda bangga lho karena adek tidak susah diajak mandi."

Bagaimana menurut Ayah Bunda? Apakah cara ini cukup efektif? Kenali karakter dan sifat anak-anak kita. Berikan perhatian dan support pada mereka. Niscaya anak-anak kita akan tumbuh dengan bahagia.


Let's make our children's lives more colorful and happier.

Anak Susah Makan? Begini Cara Mengatasinya

anak-susah-makan-begini-cara-mengatasinya

Salah satu permasalahan yang sering dikeluhkan dan dihadapi orangtua adalah ketika anak kita susah makan (sulit makan). Ayah Bunda tentu khawatir, dong. Rasa khawatir para orangtua akan kecukupan gizi anak-anak  membuat para orangtua melakukan berbagai cara agar buah hatinya mau makan. Kekhawatiran para orangtua cukup beralasan mengingat pada masa ini anak-anak sedang membutuhkan banyak nutrisi dan gizi untuk tumbuh kembangnya. Kadang berbagai cara yang dilakukan tidak berhasil, sehingga tak jarang banyak orangtua yang stress menghadapi buah hatinya, belum lagi menghadapi anak-anak yang suka pilih-pilih makanan (picky eater)

anak-susah-makan-begini-cara-mengatasinya
Sebenarnya anak-anak dibiasakan untuk makan sejak usia 6 bulan atau sering disebut MPASI (makanan pendamping asi). MPASI bisa diberikan berupa bubur susu, sari buah lalu bertahap ke tekstur makanan yang lebih padat, misalnya nasi tim dan sebagainya. Proses ini tak selalu berjalan mulus, karena biasanya ketika  memasuki usia pertama anak mulai sering menolak makanan atau hanya mau makan makanan yang itu-itu saja. Nah...pasti ini yang sering membuat para orangtua terutama Bunda bingung.
Penyebab anak susah makan ada dua faktor, yaitu faktor fisik dan psikis. Faktor fisik meliputi terdapatnya gangguan pada organ pencernaan atau terdapatnya infeksi dalam tubuh anak. Sedangkan dari faktor psikis meliputi gangguan psikologis anak misalnya suasana makan yang kurang menyenangkan, jarang makan bersama orangtua, anak dipaksa makan makanan yang tidak di sukainya atau suasana rumah yang kurang kondusif bagi anak. 

Lalu bagaimana cara mengatasinya?
Ayah Bunda perlu mencoba beberapa tips berikut ini :
  • Berikan makanan dalam porsi kecil atau sedikit demi sedikit mengingat lambung anak belum mampu menampung terlalu banyak makanan. 
  • Variasikan makanan dengan membuat pilihan menu makanan. Biarkan anak memilih makanan yang disukai.
  • Berikan makanan dengan sajian atau tampilan menarik. Misalnya cetaklah makanan menjadi bentuk binatang kesayangan, mobil-mobilan, tokoh kartun, boneka atau bunga. Pasti anak-anak akan tertarik.
  • Jadikan waktu makan menjadi saat yang menyenangkan. Hindari mengancam dan menakut-nakuti anak agar ia makan banyak. Justru hal ini akan membuatnya merasa bahwa saat makan adalah saat yang tidak menyenangkan. Bukan tidak mungin hal itu akan menimbulkan trauma psikologis baginya.
  • Berikan makanan secara teratur. Jadwalkan waktu makan agar anak terbiasa dengan waktu makannya.
  • Berikan cemilan sehat sebagai makanan selingan. Ketika anak mulai aktif bergerak, ia akan membutuhkan banyak energi. Untuk menyiasatinya, berikan cemilan yang sehat dalam porsi kecil namun bervariasi. Misalnya kroket dengan isi wortel dan daging cincang, donat keju, sus isi fla coklat atau buah-buahan potong.
  • Jauhkan anak dari mainan atau buku saat sedang makan. Hindarkan juga anak-anak dari gangguan-gangguan misalnya televisi.
  • Libatkan anak ketika membuat menu makannya. Misal dengan meminta anak untuk mengambilkan sayur atau buah dari kulkas, menata piring makannya atau mengambil peralatan makannya sendiri.
  • Hindari iming-iming hadia berupa makanan yang kurang baik, misalnya permen atau junk food. Sebagai gantinya, berikan yoghurt atau snack sehat sebagai makanan penutup.
  • Batasi pemberian minum pada saat makan. Bila terlalu banyak minum, akibatnya tak ada tempat yang cukup untuk makanan yang harus di konsumsinya.
Bagaimana Ayah Bunda? Siap mencoba tips diatas?

Let's make our children lives more colorful and happier