4 September 2015

Cara Mengatasi Anak Rewel

cara-mengatasi-anak-rewel

Mengurus anak bagi orangtua adalah suatu kewajiban dan menjadi hak anak untuk diperhatikan oleh kedua orangtuanya. Dalam mengurus anak kadang kita sering merasa kewalahan. Terutama ketika anak kita rewel tanpa tahu apa penyebabnya. Nah, bingung kan jadinya? Ini salah...itu salah. Begini salah...begitu salah. Belum lagi ditambah komentar orang lain yang sok tahu dan kemudian menjudge kita tak becus mengurus anak. Arrggh....pengen teriak rasanya, ya. Hehe...

Padahal kita sebagai orangtua pasti juga bingung dan bertanya-tanya. Ada apa dengan anakku ya?
Wajar saja. Sebagai orangtua, kita pasti tak menginginkan sesuatu yang buruk menimpa anak-anak kita. Tapi, jangan cuma bingung saja tanpa mencari tahu apa penyebab rewelnya anak kita. Cari tahu, dong.
Ada beberapa penyebab rewel yang biasa terjadi pada anak-anak. Simak, ya.

1]  Kondisi fisik anak yang tak nyaman
Ini biasa terjadi ketika anak mengantuk, kepanasan, kedinginan, kelaparan dan kehausan.
Cara mengatasinya :
Cari tahu penyebab rewelnya. Coba di cek lagi jadwal tidur anak, suhu udara dan kondisi fisik anak. Biasanya kalau rewelnya disebabkan masalah fisik, anak akan kembali ceria ketika dirinya sudah kembali nyaman.

2]  Rewel ketika berada di tempat baru (asing)
Meski dinilai wajar, perilaku anak ini sering membuat kesal kita sebagai orangtua. Hayo, ngaku..! Anak rewel karena merasa tak nyaman dengan situasi dan kondisi baru. Tak jarang, kondisi itu dirasakan anak sebagai sesuatu yang mengancam dan menakutkan. Apalagi kalau anak belum mengenal kondisi tempat baru dan fasilitas tersebut sebelumnya.
Misalnya, ketika kita pertama kali mengajak anak-anak ke tempat praktek dokter. Tentu anak akan bingung dengan ruangan yang serba putih dengan berbagai peralatan seperti stetoskop, mesin USG, jarum suntik dan sebagainya.
Cara mengatasinya :
Sebelum mengajak anak bepergian sebaiknya orangtua perlu membekali anak dengan informasi mengenai tempat apa yang akan dikunjungi. Ceritakan apa saja yang mereka temui dan benda-benda yang akan mereka lihat di tempat tersebut. Sering-seringlah mengajak anak bepergian ke tempat baru dan ajaklah anak untuk bersosialisasi. Semakin banyak tempat-tempat yang dikunjungi, semakin kaya dan luas pula pengalaman yang akan didapat anak.

3]  Mencari perhatian orangtua atau orang dewasa di sekelilingnya
Terkadang, anak-anak bersikap rewel untuk menarik perhatian kita. Hal ini sering terjadi karena umumnya orangtua akan memperhatikan anak-anaknya ketika mereka sedang rewel saja. Sementara ketika anak-anak sedang bersikap manis, para orangtua kurang memberikan perhatian. Akibatnya anak terlanjur belajar bahwa keinginannya akan dipenuhi dengan cara merengek-rengek sambil menangis bahkan tantrum.
Cara mengatasinya :
=> Jangan berikan perhatian berlebihan ketika anak sedang rewel. Bila perlu jangan penuhi permintaannya hingga ia menyadari bahwa cara yang dilakukannya tidak benar. Tindakan ini dapat sekaligus mengajari anak agar dapat mengendalikan diri.
=>  Ajak anak berkomunikasi. Sampaikan padanya bahwa cara yang dilakukannya itu salah. Misalnya : "Kalau adek bicara sambil menangis, Bunda tidak tahu apa yang adek inginkan. Coba tenang dulu, bicara yang jelas supaya Bunda tahu apa yang adek mau."
=>  Biasakan untuk memberi perhatian kepada anak setiap saat, terutama ketika anak sedang bersikap manis. Bentuk perhatian pada anak tidak melulu dengan memberikan materi atau barang. Cukup katakan "Ayah Bunda bangga lho karena adek tidak susah diajak mandi."

Bagaimana menurut Ayah Bunda? Apakah cara ini cukup efektif? Kenali karakter dan sifat anak-anak kita. Berikan perhatian dan support pada mereka. Niscaya anak-anak kita akan tumbuh dengan bahagia.


Let's make our children's lives more colorful and happier.

0 comments:

Post a Comment